Honda Mundur dari Ayutthaya? Benarkah ini Strategi Baru Hadapi Persaingan Mobil Listrik dan China?



GOJABAR - Honda Thailand mengumumkan akan menghentikan produksi mobil di pabrik Ayutthaya pada tahun 2025. 

Keputusan ini diambil untuk mengkonsolidasi produksi di pabrik Prachinburi, yang juga dikelola oleh Honda. 

Langkah ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh produsen mobil terbesar kedua di Jepang dalam menghadapi persaingan ketat di pasar Asia Tenggara.

Persaingan Ketat di Pasar Thailand

Menurut laporan dari Reuters, keputusan ini diambil di tengah persaingan yang semakin ketat dengan merek-merek asal China yang agresif merebut pangsa pasar di Thailand. 

Selain itu, permintaan konsumen terhadap kendaraan listrik (EV) juga meningkat pesat, memaksa Honda untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar.

Sejarah Pabrik Ayutthaya

Pabrik Honda di Ayutthaya mulai beroperasi pada tahun 1996 dan telah menjadi pusat produksi suku cadang penting bagi perusahaan.

Namun, mulai tahun depan, pabrik ini akan berhenti beroperasi. Juru bicara Honda menyatakan bahwa perusahaan akan memusatkan produksi kendaraan di pabrik Prachinburi, yang dibuka pada tahun 2016. 

Kedua pabrik ini merupakan satu-satunya fasilitas produksi Honda di Thailand.P

Penurunan Produksi dan Penjualan

Honda telah mengalami penurunan produksi gabungan di pabriknya, dari 228.000 unit pada tahun 2019 menjadi di bawah 150.000 unit per tahun selama empat tahun hingga 2023.

Penjualan Honda di Thailand juga turun, berada di bawah 100.000 unit selama empat tahun terakhir hingga tahun lalu.

Menurut juru bicara Honda, perusahaan berharap dapat menghilangkan kesenjangan antara produksi dan penjualan kendaraan di Thailand.

Fokus pada Kendaraan Ramah Lingkungan

Dengan ditutupnya pabrik Ayutthaya, Honda akan mengalihkan fokusnya pada produksi mobil ramah lingkungan.

Langkah ini diambil untuk mengejar ketertinggalan dari produsen asal China yang telah lebih dahulu mendominasi pasar EV.

Honda juga tetap berkomitmen untuk mengekspor kendaraan dari Thailand ke pasar Asia Tenggara lainnya, seperti Indonesia dan Filipina.

Keputusan Honda untuk menutup pabrik di Ayutthaya merupakan langkah strategis untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan memenuhi permintaan pasar terhadap kendaraan listrik.

Dengan memusatkan produksi di pabrik Prachinburi, Honda berharap dapat meningkatkan efisiensi dan beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan pasar. 

Langkah ini menunjukkan komitmen Honda untuk terus berinovasi dan memenuhi kebutuhan konsumen akan kendaraan ramah lingkungan.(*)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak