Viral! Pria Tanpa Identitas Diduga Culik Anak di Cirebon, Berakhir Dihajar Massa, Kepolisian Turun Tangan

Viral di Cirebon! Pria tanpa identitas dituding culik anak dan diamuk warga
Viral di Cirebon! Pria tanpa identitas dituding culik anak dan diamuk warga


Cirebon, GOJABAR - Sebuah dugaan aksi penculikan anak yang terjadi di Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, telah menggegerkan warga setempat.

Peristiwa yang terjadi pada Senin (14/10/2024) malam ini langsung menjadi viral di media sosial, memicu respons keras dari masyarakat.

Dalam kejadian ini, seorang pria misterius diduga menculik anak dan menjadi sasaran amarah warga yang tidak tahan emosi.

Peristiwa tersebut terjadi setelah pria itu berusaha melarikan diri saat diamankan oleh perangkat desa.

Aksi main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga akhirnya berhasil diredam oleh petugas Polsek Mundu, Polres Cirebon Kota, yang segera turun tangan untuk mengamankan situasi.

Kejadian ini terekam dalam video yang kemudian menyebar luas di berbagai platform media sosial, memperlihatkan bagaimana warga secara beramai-ramai mengejar dan menganiaya pria tersebut.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan yang dihimpun dari kepala Dusun 3, Desa Suci, Iskandar, peristiwa ini terjadi di wilayah pesayangan Blok Banyusrep, Desa Banjarwangunan.

Pada Senin sore, seorang ibu mendapati terduga pelaku tengah membawa anaknya.

Kaget dan ketakutan, sang ibu pun berteriak, memicu perhatian warga sekitar yang kemudian mengejar pria tersebut.

"Warga mengejar terduga pelaku hingga ke Blok Tenggeran, di mana akhirnya dia ditangkap oleh warga dan dibawa ke Balai Desa Suci," ungkap Iskandar sebagaimana dilansir dari Kompas.

Meski sudah diserahkan kepada perangkat desa dan petugas Polsek Mundu, kemarahan warga belum mereda. Bahkan, kerumunan warga terus memadati halaman balai desa untuk meluapkan kemarahan mereka.

Pria Misterius Berusaha Melarikan Diri

Ketika berada di Balai Desa Suci, pria misterius yang tidak merespons saat dimintai keterangan oleh perangkat desa tiba-tiba berusaha melarikan diri.

Aksi nekatnya ini dilakukan dengan melompati pagar balai desa, yang kemudian disusul dengan pengejaran oleh warga.

"Saat dia melompat pagar, warga langsung mengejar dan meluapkan emosi mereka," tambah Iskandar.

Polisi yang berada di lokasi segera turun tangan untuk melerai dan mengamankan pria tersebut dari amukan massa.

Dengan cepat, pria itu dibawa ke jalan raya untuk diamankan lebih lanjut.

Tindakan Polisi dan Kondisi Pelaku

Kapolsek Mundu, Iptu Didi Sumardi, menyatakan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat untuk mengamankan pria misterius tersebut.

Dalam kondisi terluka parah akibat dianiaya warga, pria tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan untuk mendapatkan perawatan medis darurat.

Karena kondisinya yang serius, pria itu dirujuk ke Rumah Sakit Gunung Jati untuk observasi lebih lanjut.

"Saat ini, tim medis Rumah Sakit Gunung Jati masih melakukan observasi terhadap pria tersebut. Kami juga telah mengamankan lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Didi.

Identifikasi dan Penyelidikan Lanjutan

Terkait identitas pria misterius ini, pihak Polres Cirebon Kota telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sidik jari untuk mengetahui lebih lanjut mengenai identitasnya.

Hingga saat ini, pria tersebut tidak membawa identitas apapun.

Tim Inafis Polres Cirebon Kota berupaya menggunakan sidik jari laten untuk mengakses database kependudukan demi mengetahui siapa pria tersebut.

Kapolsek Didi juga menegaskan bahwa belum ada informasi terkait dugaan gangguan jiwa yang mungkin dialami oleh pelaku.

"Kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut sebelum ada hasil pemeriksaan medis dari pihak rumah sakit," tambahnya.

Imbauan Kepada Masyarakat

Mengakhiri keterangannya, Iptu Didi Sumardi mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan melakukan aksi main hakim sendiri.

"Kami minta agar masyarakat bersabar dan menahan diri. Jangan sampai melakukan tindakan yang bisa melanggar hukum, apalagi menganiaya orang yang belum terbukti kebenarannya," tegasnya.(*)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak